Ada beberapa cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran dinding, pondasi dan untuk lantai dengan tepat. Baca ulasannya di sini, yuk.
Salah satu material bangunan yang diperlukan ketika membangun dan renovasi rumah dalam adalah semen.
Biasanya, bahan bangunan tersebut sangat dibutuhkan untuk pengerjaan plesteran dinding, pengerjaan pondasi, hingga pemasangan lantai keramik lantai.
Material bangunan itu juga diperlukan ketika memasang bata hebel untuk dinding rumah, maupun bagian lainnya.
Untuk yang masih awam dengan bidang konstruksi, mungkin akan menebak berapa sak semen dibutuhkan untuk kebutuhan membangun hunian.
Lantas, butuh berapa banyak semen untuk 1 meter persegi?
Daripada bingung, ada baiknya kamu mengetahui cara menghitung kebutuhan semen dan pasir.
Namun, sebelum itu, ketahui dahulu berbagai keuntungan menghitung kebutuhan material tersebut.
Ketika Property People ingin membangun rumah ataupun renovasi, penting untuk menghitung kebutuhan semen per meter persegi.
Ada beberapa manfaat bila kamu membuat hitung-hitungan kebutuhan semen, berikut ini penjelasannya.
Manfaat yang bisa kamu rasakan saat mempraktikkan cara menghitung kebutuhan semen bangun rumah adalah bisa menghemat waktu pengerjaan.
Bayangkan, di tengah proses pembangunan semen telah habis.
Pastinya, kamu harus membeli semen baru terlebih dahulu dan membutuhkan waktu tersendiri, sehingga akan menganggu proses pengerjaan.
Dengan melakukan perhitungan kebutuhan semen untuk lantai dan dinding, maka kamu akan punya pasok yang cukup ketika membuat adukan semen.
Hal ini tentu berdampak pada kualitas adukan semen yang bakal kuat dan solid, sehingga bangunan menjadi lebih tahan lama.
Harga semen 1 sak terbaru memiliki nilai yang bervariasi. Namun umumnya, berkisar Rp40 ribu hingga Rp60 ribu.
Yuk, mari disimak ulasan cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran lantai dan dinding berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.
Misalkan kamu ingin membangun kamar tidur dengan ukuran 4m x 4m. Maka perhitungan luas bidang yang akan disemen tinggal dikalikan saja, hasilnya 16 m2.
Setelah mengetahui luas bidang yang akan disemen, saatnya kamu lanjut menghitung kebutuhan semen per meter2.
Ilustrasi perhitungannya sebagai berikut: 16 m2 x 9,8 kg = 156,8 kg semen.
Bila kamu memilih semen dengan berat 40 kg, maka cara menghitung kebutuhan semen sebagai berikut:
156,8 : 40 kg = 3,9 sak atau dibulatkan menjadi 4 sak semen.
Setelah mendapatkan perkiraan sak semen yang ingin dibeli, kamu tinggal kalikan saja dengan harga semen di pasaran.
Harga sak semen tergantung dari merek dan jenis semen apa yang dibutuhkan dalam pengerjaan pembangunan atau renovasi rumah.
Sangat penting untuk menghitung material penyusun pondasi rumah dengan tepat agar tercipta pondasi yang kuat.
Nah, salah satu material yang digunakan untuk pondasi adalah semen yang akan dicampurkan dengan pasir dan beton.
Maka, penting pula mengetahui cara menghitung semen untuk kebutuhan pondasi sebuah bangunan.
Hal utama yang harus diperhatikan ketika kamu membuat pondasi adalah kedalaman, ketebalan, dan dimensi dari sebuah pondasi.
Misalkan, kamu ingin membuat panjang pondasi 38 m, lebar 25 cm, dan ketebalan 25cm.
Maka ilustrasi perhitungannya:
Vol :38 m x 0.25 m x 0.25 m = 2,375 m³
Vol pondasi x berat jenis beton :2,375 m³ x 2,325kg/m³ = 5521,875kg
Kebutuhan semen 1/6,5 x 5521,875 kg) = 849.5 kg
Kebutuhan sak semen 849.5kg/50kg = 16.99 sak
Maka, untuk membuat pondasi rumah dengan ukuran panjang 38 meter, kamu membutuhkan 17 sak semen.
Sesuai standarisasi konstruksi di Indonesia untuk lantai rumah berukuran 1 m² membutuhkan semen sebanyak 10kg.
Simak contoh perhitungan kebutuhan semen untuk lantai sebagai berikut.
Ukuran lantai : 4m x 3m
Luas lantai : 4m x 3m =12m²
Kebutuhan Semen : 12 x 10kg = 120kg
Kebutuhan sak semen : 120kg/50kg = 2.4 sak
Maka, untuk luas ruangan 12 m2 dibutuhkan semen antara 2,5 sak hingga 3 sak.
Demikianlah cara menghitung kebutuhan semen untuk berbagai keperluan.
Semoga berguna untuk kamu yang sedang menyusun anggaran renovasi dan membangun rumah, ya.