Mengingat ada banyaknya peralatan yang ditenagai daya listrik, maka penting bagi Anda memahami bagaimana cara menghitung biaya listrik bulanan rumah tangga dengan benar. Pasalnya, biaya ini merupakan salah satu pos pengeluaran primer yang tentunya tidak bisa diabaikan.
Maka, agar Anda pun bisa menhemat tagihan listrik tersebut, Anda perlu memperkirakan pengeluaran ini mulai dari televisi, lampu, kulkas, pompa air, AC, serta ponsel secara keseluruhan. Lantas, bagaimana cara menghitung biaya listrik selama 1 bulan? Jika ingin tahu, simak langkah-langkahnya di bawah ini!
Tak dapat dipungkiri, ada begitu banyak peralatan yang memerlukan tenaga listrik. Sehingga, penting untuk Anda mengetahui pengeluaran bulanannya agar bisa menghemat penggunaan. Adapun cara menghitung biaya listrik rumah ialah sebagai berikut.
Cara menghitung biaya listrik bulanan rumah tangga yang pertama adalah ketahui dahulu golongan listrik hunian Anda. Sebab, di Indonesia sendiri pelanggan listrik terbagi ke dalam beberapa macam, salah satunya ialah golongan tarif rumah tangga.
Bila merujuk pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 28 tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PLN, disebutkan terdapat tiga golongan rumah tangga, yaitu
Golongan RT kecil tegangan rendah, yakni listrik berdaya 450 VA, 900 VA, dan 900 VA.
Golongan RT menengah tegangan rendah, yakni daya 3.500 VA sampai 5.500 VA.
Golongan RT besar tegangan rendah, yakni berdaya 6.600 VA ke atas.
Cara menghitung biaya listrik perbulan berikutnya ialah ketahui tarif listrik sesuai golongan. Adapun listrik untuk pelanggan non-subsidi dengan Tegangan Rendah (TR), tarifnya ialah Rp 1.467,28/kWh. Golongan ini meliputi pelanggan berdaya 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 VA, 5.500 VA, dan lebih dari 6.600 VA.
Sedangkan, pelanggan rumah tangga 900 VA Rumah Tangga Mampu (RTM), tarifnya ialah Rp 1.352/kWh. Namun, perlu diingat, tarif ini bisa berubah sesuai keputusan pemerintah. Maka, perlu Anda cermati dahulu saat ingin menghitung biaya listrik. Selalu pastikan apakah sudah sesuai dengan tarif yang sedang berlaku atau tidak.
Setelah mengetahui golongan dan tarifnya, cara menghitung biaya listrik bulanan rumah tangga berikutnya ialah cek serta catat seluruh peralatan elektronik. Misalkan, Anda memiliki satu buah kulkas berdaya 350 watt, mesin cuci 350 watt, setrika 300 watt, AC 800 watt, TV 100 watt, serta 5 lampu berdaya masing-masing 10 watt.
Hal ini ditujukan untuk mengetahui rincian penggunaan listrik secara mendetail. Sehingga, perhitungannya pun dapat dilakukan dengan tepat.
Selanjutnya, jika setiap peralatan elektronik telah diketahui penggunaanya, Anda bisa mulai mengestimasikan keseluruhan barang tersebut. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa kebutuhan listrik setiap alat berbeda-beda lantaran berbagai faktor. Pertama, karena penggunaan daya listriknya yang tidak sama.
Kedua, konsumsi listrik yang bisa statis atau dinamis. Misalnya, konsumsi listrik lampu bersifat statis karena kebutuhan listriknya tetap ketika menyala. Berbeda dengan penanak nasi yang konsumsi listriknya dapat mencapai 300 watt saat digunakan. Namun, apabila dipakai untuk menghangatkan makanan, maka Anda hanya butuh listrik 45 watt.
Ketiga ialah faktor jangka waktu suatu alat dinyalakan setiap harinya. Sebagai contoh, 5 lampu berdaya 10 watt dengan tegangan 1.300 VA. Lampu ini konsumsi listriknya bersifat statis dan digunakan setiap hari selama 12 jam.
Sehingga, cara menghitung biaya listrik selama 1 bulan untuk lampu tersebut ialah sebagai berikut.
Sedangkan untuk peralatan elektronik yang konsumsi listriknya dinamis, lebih kompleks menghitungnya karena perlu dicermati rata-rata jangka waktu penggunaannya. Jika Anda sudah mengetahui cara perhitungannya, maka kemudian coba estimasikan keseluruhan penggunaan listrik. Berikut contohnya.
Kulkas berdaya 350 watt dan digunakan selama 24 jam, maka estimasinya ialah 1 item x 350 watt x 24 jam = 8.400 watt/hari.
Mesin cuci berdaya 350 watt rata-rata penggunaan harian ialah 1 jam, maka estimasi penggunaannya ialah 1 item x 350 watt x 1 jam = 350 watt/hari.
Setrika berdaya 300 watt dengan rata-rata 1 jam per hari, maka estimasinya ialah 1 item x 300 watt x 1 jam = 300 watt/hari.
AC berdaya 800 watt dengan rata-rata 11 jam per hari, maka estimasinya ialah 1 item x 800 watt x 11 jam = 8.800 watt/hari.
TV berdaya 100 watt dengan rata-rata 4 jam per hari, maka estimasinya ialah 1 item x 100 watt x 4 jam = 400 watt/hari.
Jika estimasi telah diketahui, maka cara menghitung biaya listrik selama 1 bulan yang terakhir ialah mentotalkan seluruh perhitungan di atas seperti berikut.
600 watt + 8400 watt + 350 watt + 300 watt + 8.800 watt + 400 watt = 18.850 watt/hari.
18.850 watt x 30 hari = 565.500 watt/bulan.
Lalu, ubah satuan watt tersebut menjadi KWh atau kilowatt per hour dengan cara membagi 1000 totalan tersebut.
Setelah mengetahui jumlah konsumsi listrik bulanan dalam satuan KWh seperti di atas, maka Anda tinggal mengalikannya dengan tarif dasar listrik sesuai golongan hunian, yakni Rp1.467,28.
Maka, jumlah total biaya listrik bulanan rumah tangga Anda ialah Rp829.746,84.
Demikianlah cara menghitung biaya listrik rumah yang bisa Anda coba. Hal ini cukup penting dilakukan agar Anda mengetahui totalan pengeluaran berbagai elektronik. Sehingga, Anda pun dapat mengurangi penggunaannya demi menghemat tagihan bulanan. Semoga bermanfaat!
Sumber : https://prospeku.com/artikel/cara-menghitung-biaya-listrik-dengan-tarif-terbaru—2717